Your webmaster search is: tips remaja seru
1. Curhat Untuk Memancing Curhat. Bila pertanyaan “ada masalah apa?” dijawab dengan “nggak ada masalah”
yang dingin, ceritakanlah sebuah kisah yang sifatnya personal. Namun
ingat jangan pernah sekali-kali mengawali kisah Anda dengan kalimat
“Saat saya seumuran kamu.” Kalimat itu sama basinya dengan sayuran
kemarin sore. Cobalaha kalima tbaru seperti, “Memang saya tidak tahu
bagaimana rasanya jadi anak usia 15 tahun di jaman seperti sekarang
ini. Tapi sata tahu rasanya jadi orang yang kesepian.”
2. Kritiklah Kelakukannya, Bukan Anak Anda. Jangan
katakan, “Hanya orang bodoh yang merokok!” namun katakan “Saya marah
karena kamu telah mengambil keputusan yang salah.”. Anak Anda akan
mengerti dia harus mengendalikan tingkah lakunya, demikian menurut Marc A. Zimmerman, Ph.D, profesor psikologi dari University of Michigan.
3. Carilah kejadian-kejadian yang bisa menjadi pelajaran.
Jadikanlah sebuah kejadian sebagai pembuka obrolan. Misalnya saat Anda
dan anak perepuan Anda berjalan di supermarket dan melihat tabloit
dengan headline ‘Ariel Peterpan Punya Banyak Pacar’. Headline
seperti ini bisa Anda jadikan sebagai topik pembukaan untuk masuk ke
percakapan mengenai seks. Berada di luar rumah juga dapat memudahkan
terjadinya pembicaraan-pembicaraan seperti di atas, karena anak sering
berpikir bahwa rumah adalah wilayah kekuasaan orang tuanya.
4. Jangan Menghilang. Saat anak remaja Anda berkata “Pergi saja” ini bisa berarti, “Tinggalkan saya sendirian saat ini, namun datanglah beberapa saat lagi.”
Tunjukan kepedulian Anda dengan menyelipkan nota kecill di bawah
pintunya yang menyatakan bahwa dia sangat berarti bagi diri Anda. “Bila
Anda menjauhi Anak Anda di saat seperti ini, Anda tidak akan mengetahui
hal-hal apa yang dianggap penting oleh anak Anda.” menurut Nancy Molitor, Ph.D, asisten profesor untuk bidang psikologi klinis di Northwestern University Medical School. Saat
Anda dan anak Anda punya waktu untuk duduk bersama dan membahas
masalahnya, ingatkan anak Anda bahwa dialah orang nomor satu dalam hidup
Anda dengan cara memastikan segala alat komunikasi Anda.
5. Pahami Kamus Bahasanya. Memahami perkataan mereka dan makna sebenarnya merupakan hal yang harus Anda kuasai. seperti: 1) “Saya Baik-Baik Saja” artinya “pertanyaan ayah terlalu sederhana dan tidak berarti, saya tidak punya waktu untuk pertanyaan seperti itu sekarang.”, cobalah tanyakan siapa yang membuatnya kesal. 2) “Jangan Sekarang!” artinya
“saya ingin mencari jalan keluar sendiri, jadi saya akan beritahu kapan
kita bisa bicara., cobalah cari tahu kapan anak Anda bisa nongkring
sambil makan es krim bersama. 3) “Terserah Deh!” artinya “Saya tidak tahu apa yang sedang saya rasakan atau apa yang ingin saya katakan -saya sedang mengulur waktu.”Anak Anda merasa bahwa pertanyaan Anda menggangu. 4) “Saya Benci Ayah!” artinya
“Saya sedang marah (bila dia benar-benar membenci Anda, dia tidak akan
mengatakannya langsung). Tanyakan mengapa dia marah. 5) “Ayah Payah!” artinya
bahwa kata ini merupakan versi lebih kejam dari nomor 4. Cobalah buat
rumah Anda bebas dari kata-kata makian dan penuhi peraturan itu.